Mobile payment memungkinkan
berbagai transaksi elektronik seperti transfer, pembayaran tagihan, serta
pembelian barang digital maupun nondigital seperti musik, video, ringtone, dan
lain-lain dilakukan melalui aplikasi di ponsel. Itulah sebabnya metode
pembayaran seperti ini merupakan katalis berkembangnya industri mobile konten
dan aplikasi lainnya, karena merupakan sarana utama untuk mendapatkan semua itu.
Mobile payment merupakan masa depan berbagai transaksi dunia.
GRAFIK bisnis mobile payment
dunia pun terus melesat naik per tahunnya. Meskipun sudah mulai diperkenalkan
pada awal 2000, bisnis mobile payment baru berkembang pesat secara global tujuh
tahun kemudian.
Menurut lembaga riset telematika Sharing Vision, saat ini terdapat 43,1 juta pengguna mobile payment yang dilayani 150 pemain di seluruh dunia, dengan nilai total bisnis mencapai 68,7 miliar dolar.
Prediksi beberapa lembaga riset lainnya juga menunjukan grafik positif dari kenaikan total transaksi dan total pengguna mobile payment. Portio Inc memprediksi akan ada total transaksi 86,6 miliar dolar pada 2011. Generator Research memprediksi total Masa Depan Transaksi di Dunia kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika akan naik 2,1 persen, sedangkan di kawasan Amerika Utara naik 1,1 persen pada akhir 2010.
Menurut lembaga riset telematika Sharing Vision, saat ini terdapat 43,1 juta pengguna mobile payment yang dilayani 150 pemain di seluruh dunia, dengan nilai total bisnis mencapai 68,7 miliar dolar.
Prediksi beberapa lembaga riset lainnya juga menunjukan grafik positif dari kenaikan total transaksi dan total pengguna mobile payment. Portio Inc memprediksi akan ada total transaksi 86,6 miliar dolar pada 2011. Generator Research memprediksi total Masa Depan Transaksi di Dunia kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika akan naik 2,1 persen, sedangkan di kawasan Amerika Utara naik 1,1 persen pada akhir 2010.
Dalam dunia mobile payment
setidaknya ada tiga model layanan yang dikenal, yaitu SMS premium/USSD, Mobile
Web Payment (WAP), Contactless NFC (Near Field Communication). Masing-masing
mempunyai kelemahan dan kelebihan. SMS premium dan USSD (Unstructured
Supplementary Service Data) misalnya. Dalam model ini ponsel dijadikan mobile wallet
dengan men-top-up sejumlah uang dan pengguna dapat melakukan pembayaran jumlah
kecil (micropayment) di merchant tertentu dengan mengirimkan SMS atau menggunakan
fasilitas USSD ke operator kemudian akan dikonfirmasi. Transaksi dengan jenis
ini rentan gagal jika sinyal hilang, biaya yang cukup mahal untuk permintaan
transaksi, dan cenderung lama dalam menunggu konfirmasi transaksi dari
operator.
Namun model ini merupakan model yang cukup populer di dunia dan digunakan SharEpay dan SWAP Mobile di Afrika Selatan, Mobipay di Spanyol, M-Pesa di Tanzania, dan mPay di Polandia.
Namun model ini merupakan model yang cukup populer di dunia dan digunakan SharEpay dan SWAP Mobile di Afrika Selatan, Mobipay di Spanyol, M-Pesa di Tanzania, dan mPay di Polandia.
Sedangkan model Mobile Web
Payment (WAP) lebih sering digunakan untuk membeli barang digital di situs
e-commerce. Cara pembayaran model ini dibagi tiga, yaitu Direct Mobile Billing
(pengguna hanya cukup memasukan PIN dan password sekali pakai untuk membayar
dari pulsa), credit card (pengguna harus memasukan nomor kartu kredit), dan online
wallet (pengguna mempunyai account tersendiri dan dapat mengelola belanja
online mereka dengan top-up terlebih dahulu). Cara direct mobile billing
populer di Asia, sedangkan cara online wallet marak di Amerika Utara dengan hadirnya
PayPal, Amazon Payment, serta Google Checkout.
Untuk model contactless NFC (Near
Field Communication) pada umumnya digunakan transaksi 633,4 miliar dolar pada
2013 dan total pengguna akan naik ke angka 490 juta. Sedangkan Juniper Research
memperkirakan total transaksi pada 2014 akan meningkat hingga angka 600 miliar
dolar, dengan total pengguna sebesar 190 juta.
Meskipun memiliki angka yang
berbeda, namun ketiga lembaga riset ini sepakat pada satu hal. Mereka sepakat bahwa
tingginya prediksi tersebut didorong dengan oleh makin banyaknya pengguna di
Asia Pasifik dan Afrika yang ingin bertransaksi elektronik namun kesulitan
karena tidak memiliki rekening bank. Hal ini dimungkinkan karena beberapa model
mobile payment dapat digunakan tanpa harus men-top-up ke rekening bank. Gartner
Research memperkirakan pertumbuhan pengguna mobile payment akan naik di Asia
Pasifik 2,6 persen, untuk membeli barang fisik atau nondigital seperti belanja di
minimarket atau untuk membeli tiket transportasi publik.
Caranya amat mudah bagi pengguna
karena membayar barang hanya dengan mendekatkan ponsel yang sudah dilengkapi
RFID (Radio Frequency Identification) ke pemindai tanpa melakukan identifikasi
PIN. Hal itu dimungkinkan karena ponsel khusus ini merupakan mobile wallet yang
sudah berisi informasi pengguna dan sudah di top-up sebelumnya. NTT DoCoMo
merupakan operator tersukses yang menyediakan layanan ini di Jepang. Ada pula
NFC yang sudah berhasil di beberapa negara Eropa Barat.
0 Response to "Prospek Nilai Transaksi Mobile Payment di Masa Depan"
Post a Comment