Nilai Pembajakan Musik di Indonesia

Masih barunya bisnis FTD masuk dan berkembang di tanah air membuat beberapa pelaku bisnis mobile music tidak terlalu gegabah dan masih mengatur strategi pemasaran yang lebih tepat untuk melempar layanan ini ke pasar. Karena kendala terberat dari bisnis FTD di tanah air adalah soal pembajakan. Masalah yang satu ini memang menjadi masalah yang tidak kunjung selesai. Bahkan, banyak anekdot yang mengatakan bahwa Indonesia adalah surga pembajakan.

”Setiap hari download musik secara ilegal di Indonesia itu bisa mencapai 10 juta lagu. Gabungan dari 4shared, Gudang Lagu, dan Indowebster. Karena kalau dilihat dari data internet user di Indonesia sangat banyak,” tegas Heru Nugroho, Komisaris Utama Generasi Indonesia Digital (GENiD). 

Direktur GENiD, M. Gopal Utiarrachman, menambahkan bahwa perbandingan antara pengunduhan lagu secara ilegal dengan yang legal di tanah air ini masih sangat jauh. Bahkan revenue yang lolos karena pengunduhan lagu secara ilegal mencapai Rp 18 triliun setiap bulannya. Sangat jauh berbeda dengan revenue dari legal download yang hanya menembus angka Rp 360 miliar per bulannya.


Masalah ini pula yang yang dirasakan Krish Pribadi, VP Digital Music and Content Management Telkomsel. Menurutnya, nilai dari illegal download itu sebenarnya merupakan peluang bagi bisnis FTD, namun sayangnya realisasinya masih sangat kecil.

Musik Ilegal Merajai
Menurut data dari Telkomsel, pada 2009 perbandingan antara legal music dengan illegal music hampir mencapai tiga kali lipat. Revenue dari legal music pada 2009 hanya berada pada angka Rp 1,776 miliar, sedangkan illegal music nilainya mencapai Rp 4,504 miliar.

“Untuk melawan sesuatu yang bersifat free, maka diperlukan strategi yang bagus untuk bisa menghadapinya. Kami akan ke sana (mengambil pasar illegal download) dan kami lihat sebagai cara untuk masuk ke dunia bisnis,” ujar Krish.

Strategi yang digunakan itu adalah penjualan FTD yang dikemas dalam konsep entertaiment package di Langitmusik. Menurutnya, jika strategi yang digunakan hanya berupa menjual lagu tanpa ada tambahan lain, maka bisnis FTD akan sulit diterima karena harus bersaing dengan yang ilegal. Karena itu pula, Langitmusik yang pada awalnya didirikan untuk menjadi portal layanan FTD nantinya akan memberikan layanan hiburan lainnya, seperti ringtone (RT), Ringback Tone (RBT), wallpaper, hingga community. Bahkan dalam pengembangannya nanti, Langitmusik akan menjadi paying bisnis dari bisnis musik Telkomsel. Senada dengan Telkomsel, Indosat ternyata juga menggunakan konsep seperti ini juga untuk mengembangkan bisnis FTD lewat Arenamusik Indosat.

”Saat ini kami masih meramu formula yang paling cocok untuk menjual FTD. Tapi konsepnya tidak bisa terlepas dari whole entertainment. Tidak hanya menjual lagu, melainkan entertainment packaging,” kata Division Head Content Management Indosat, Dhoya S Sugarda.

Menurut data Google Trends, Indonesia menjadi pelanggan terbanyak dari situs download musik ilegal, 4shared. Pada 2010, pengunjung dari Indonesia ke situs ini mencapai 5,2 juta dengan estimasi setiap pengunjung akan tiga track. Selain itu data dari situs lainnya, seperti indowebster, amazon.com, dan music.yahoo.com, Indonesia juga berada dalam 10 besar pengunjung yang men-download musik ”gratisan”.

Namun ada fakta lain yang cukup mengejutkan. Di situs iLike.com, sebuah situs musik legal, Indonesia menempati urutan ke empat pengunjung terbanyak. Tercatat 160 ribu pengunjung dari Indonesia memasuki situs ini. Menurut M Gopal, jika dilihat dari data ini maka sebenarnya animo masyarakat Indonesia akan musik sangatlah besar. Ditambah lagi dengan data pengunjung situs musik legal itu maka prospek akan bisnis FTD di Indonesia sangatlah besar.

”Pembajakan CD dan kaset saja belum selesai dan bahkan cenderung meningkat di tanah air. Dan saat ini, pembajakan yang lebih gila-gilaan lagi datang dari illegal download. Pastinya ini menambah deretan kendala bisnis mobile music di tanah air,” tegas M Gopal.


Dengan kondisi pembajakan yang sudah parah di tanah air ini, Krish Pribadi mengatakan bahwa target utama Langitmusik dalam dua tahun ke depan tidak semata-mata dalam revenue. Namun, ini merupakan salah satu cara Telkomsel untuk memerangi pembajakan di tanah air. 

”Embrionik bisnis ini jangan hanya dilihat dari sisi finansial saja. Dengan kondisi pembajakan musik yang ada di tanah air, maka untuk mencapai target tertentu membutuhkan eager yang besar. Saya pikir dalam dua tahun ini teman-teman berexperience di dalam cara berdagang. Dan cara memastikan end user experience itu bagus, karenanya harus pelan-pelan,” jelas Krish. (Metri Astria Nurvita)

0 Response to "Nilai Pembajakan Musik di Indonesia"

Post a Comment